Rabu, 09 Februari 2011

Bolmong Perlu Figur Pembaharu


Ir. FERY MOKOGINTA, MBA
Bolmong Perlu Figur Pembaharu

NEGERI INI SUNGGUH INDAH LAKSANA SURGA, APA YANG DIATASNYA PASTI AKAN TUMBUH DAN BERBUAH BAIK. SAYANGNYA NEGERI YANG DIRAHMATI ALLAH SWT TAK DIKELOLA DENGAN BAIK SEHINGGA KALAH DALAM HAMPIR SEGALA BIDANG JIKA DIBANDINGKAN DAERAH LAIN.

Kalimat diatas diucapkan oleh Ir. Fery Mokoginta, MBa, seorang pengusaha yang sukses di bumi Cendrawasi, Irian Jaya, karena kesuksesannya ini dia mendapat penghargaan top eksekutif Indonesia tahun 1998 di Jakarta. Namun kecintaannya pada kampung halaman membuat dia kembali ke kampung halaman sejak tahun 2002.
“Irian Jaya itu nyaris seperti Jakarta dengan segala pernak pernik persaingannya. Alhamdulillah kita bisa bersaing di sana tanpa mengesampingkan keberadaan masyarakat asli Papua. Semua bisa tercipta karena system terbangun dengan baik dan rapi. Di daerah kita, coba lihat sekarang ini siapa pengusaha local yang bisa sukses,” sesalnya.
Kehidupan rakyatpun tidak banyak berubah. Petani kehidupannya selalu terjepit. Komoditi yang dihasikan tak menjamin perbaikan kehidupan petani, nelayan kecilpun tak bisa menikmati hasil laut yang masih melimpah, penambang rakyat justru lari ke Palu yang sistemnya teratur.
“Perhari ini daerah kita masih beramal,” katanya.
Kenapa demikian?
“Coba lihat hasil sumberdaya alam kita larinya kemana? Ternyata semua ke luar daerah kita. Kopra akan kita bawa ke pabrik minyak kelapa di Bitung atau Amurang, ikan dibawa ke pabrik pengalengan ikan serta eksport tuna segar di Bitung, jagung dibawa ke Gorontalo untuk di eksport, pertambangan dibagi-bagi melalui Kuasa Pertambangan pada pengusaha dari Cina dan Filipina dan ada juga hubungan yang sedang dibangun dengan pengusaha Malaysia. Kita telah menyedekahkan hasil bumi kita untuk peningkatan PAD daerah lain. Kita sungguh baik hati sementara rakyat kita kesusahan. Mereka harus berebut untuk menjadi PNS dengan menggadaikan sampai menjual harta milik mereka yang paling berharga karena hanya PNS lapangan pekerjaan yang tersedia,” kata Fery sambil menggelengkan kepala.
Karena itu, menurut Papa Rama—demikian beliau biasa dipanggil, Pilkada Bolmong 19 Maret nanti merupakan momentum untuk menentukan pemimpin yang akan mengelola daerah ini sehingga bisa lebih maju.
Untuk Pilkada nanti, pejabat Wakil Ketua Inkindo (Ikatan Konsultan Indonesia) Provinsi Irian Jaya periode 1995-2000 ini menghimbau masyarakat untuk memilih figure yang bisa mengemban amanah dan benar-benar telah teruji.
“Alhamdulillah Samsurijal Mokoagow dan Nurdin Mokoginta bisa saling legowo untuk saling mengisi sehingga bisa bersama-sama membangun daerah kita ini,” ujarnya.
Menurut fungsionaris DPD Partai Demokrat Sulut ini, pasangan Drs. Hi. Samsurijal Mokoagow, SH, MH dan Ir. Nurdin Mokoginta, MM, yang lebih dikenal dengan pasangan BERSINAR merupakan pasangan yang paripurna. Samsurijal berasal dari korps Polri yang berkarir di Mabes Polri sehingga tak diragukan lagi kemampuannya dalam penegakan hukum serta jaringannya jelas luas sehingga bisa bermanfaat untuk pembangunan daerah. Sementara Nurdin merupakan panglima birokrat di Gorontalo yang telah berhasil membangun Provinsi Gorontalo sehingga terlihat cemerlang seperti sekarang.
“Saya tak pernah ragu menentukan sikap untuk memperjuangkan BERSINAR sampai menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow karena saya meyakini pasangan kandidat ini yang bisa membawa Bolaang Mongondow menjadi Bersinar,” tegas Wakil Ketua KADIN Provinsi Irian Jaya tahun 1997-2001 ini. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar